Friday, June 24, 2016

Traditional music "Kenthongan" from Banyumas Regency, Central Java, Indonesia.


Traditional music "Kenthongan" from Banyumas regency, Central Java, Indonesia.

Friday, May 13, 2016

Menambahkan Komponen Pengendali Antarmuka pada Form : Visual Basic-Visual Studio 2015

Pada postingan sebelumnya Anda telah menentukan properti awal untuk form, sekarang saatnya membuat antarmuka (user interface) dengan cara menambahkan beberapa objek ke dalam form. Objek-objek yang dapat diletakkan pada sebuah form kita sebut dengan control. Beberapa objek memiliki antarmuka yang terlihat sehingga user bisa berinteraksi, sementara beberapa yang lainnya tidak terlihat oleh user. Dalam contoh berikut Anda akan menggunakan kedua jenis objek tersebut. Pada  sebelah kiri layar terdapat sebuah tab vertikal dengan judul Toolbox. Klik tab Toolbox tab untuk menampilkan jendela Toolbox window untuk melihat objek yang paling sering digunakan (lihat pada gambar).
Toolbox berisi semua objek (controls) yang tersedia dalam project, seperti label dan text box.
Supaya toolbox tetap terlihat, meskipun anda klik bagian yang lain, silakan klik pada ikon kecil pushpin (jarum) terletak pada papan judul (title bar) toolbox.

Monday, April 25, 2016

Memberi Sebuah Ikon pada Form : Visual Basic-Visual Studio 2015

Setiap orang yang menggunakan sistem operasi Windows tentu familiar dengan ikon —gambar kecil yang merepresantasikan program aplikasi. Ikon umumnya tampil pada menu Start di sebelah nama program. Di Visual Basic, ikon tidak hanya diberikan pada program file, anda juga dapat menentukan setiap form pada program sebuah ikon unik yang sesuai keinginan.
Untuk menentukan sebuah ikon pada form, ikuti langkah berikut:
  1. Pada jendela Properties, klik properti Icon.
  2. Sebuah tombol kecil dengan tiga titik muncul pada sebelah kanan properti. Klik tombol tersebut.
  3. Guanakan kotak dialog Open yang muncul untuk menentukan locakai file .ico atau file ikon lainnya. Jika file ikon sudah ditemukan, double-click it, atau klik sekali kemudian pilih Open.
After you’ve selected the icon, it appears in the Icon property along with the word Icon. A small version of the icon appears in the upper-left corner of the form as well. Whenever this form is minimized, this is the icon displayed on the Windows taskbar.

Wednesday, February 17, 2016

Memberi Nama pada Objek : Visual Basic-Visual Studio 2015

Properti yang seharusnya anda tentukan pertama saat membuat objek baru adalah nama / Name. Tekan tombol F4 untuk menampilkan jendela Properties (jika belum tampil), dan gulung ke atas sampai terlihat properti (Name), seperti terlihat pada gambar berikut.


Jika properti Name tidak terlihat pada awal listbox, itu dikarenakan jendela Properties diatur untuk menampilkan properties berdasar kategori bukan urut alphabet instead of alphabetically. Anda dapat menampilkan list urut alphabet dengan cara klik tombol Alphabetical di atas grid properties.

I recommend that you keep the Properties window set to show properties in alphabetic order; doing so makes it easier to find properties that I refer to in the text. Note that the Name property always stays toward the top of the list and is called (Name). If you’re wondering why it has parentheses around it, it’s because symbols come before letters in an alphabetic sort, and this keeps the Name property at the top of the list.
Saat menyimpan sebuah project, anda juga memilih nama dan lokasi untuk menyimpan project dan file-file pendukungnya. Ketika anda pertama kali membuat objek dalam project, Visual Basic memberi sebuah nama object yang unik dan generik berdasar jenis objek. Walau nama-nama tersebut tetap berfungsi, namun kurang deskriptif secara praktis. Contoh, Visual Basic menamai form dengan nama Form1, padahal biasanya ada belasan (bahkan ratusan) forms dalam sebuah project. Akan sangat sulit untuk mengelola sebuah project jika setiap fomr dibedakan berdasar penomoran (Form2, Form3, dan seterusnya).
Agar pengelolan form lebih rapi, berikan setiap form nama yang deskriptif. Tidak hanya mengubah nama form saja tapi penting juga untuk mengubah nama file. Ubahlah nama form secara program dan juga nama file dengan langkah-langkah berikut:
  1. Klik properti Name dan ubah tulisan Form1 menjadi ViewerForm. Ketahuilah bahwa hal ini tidak mengubah nama file dari form tersebut seperti yang terlihat dalam jendela Solution Explorer, terletak di atas jendela Properties.
  2. Klik kanan pada Form1.vb dalam jendela Solution Explorer.
  3. Pilih menu Rename pada context menu yang tampil.
  4. Ubah tulisan dari Form1.vb menjadi ViewerForm.vb.
I use the Form suffix here to denote that the file is a form class. Suffixes are optional, but I find that they really help you keep things organized. 
The form’s Name property is actually changed for you automatically when you rename the file.In future examples, I will have you rename the form file so that the Name property is changed automatically. I had you set it in the Properties window here so that you could see how the Properties window works. 

Tuesday, February 16, 2016

Mengubah Karakteristik pada Objek : Visual Basic-Visual Studio 2015

Hampir semua yang anda kerjakan dengan Visual Basic adalah sebuah object. Form, sebagai contoh, adalah objek, juga semua item yang dapat anda letakkan pada sebuah form untuk membangun antarmuka, seperti list box dan button.
Ada banyak jenis objek, dan objek dikelompokkan berdasar jenisnya. Contoh, sebuah form (jendela) adalah sebuah objek Form, sementara item-item yang dapat diletakkan pada sebuah form disebut objek Controls. Beberapa objek tidak memiliki tampilan fisik tapi hanya berada pada code program. Anda akan mempelajari tentang object ini nantinya.

Setiap object memiliki attribute tertentu yang disebut dengan properties. Properties menentukan karakteristik sebuah object. Anda memiliki properties tertentu sebagai seseorang, seperti tinggi badan dan warna rambut. Demikian juga objek-objek Visual Basic memiliki properties, seperti Height dan BackColor. Saat anda membuat objek baru, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan propertinya objek tersebut akan tampil dan berperilaku sesuai yang anda inginkan.
Klik di mana pun pada form (jendela dengan judul/ title Form1), dan check untuk melihat bahwa properties ditampilkan dalam jendela Properties. Pada bagian atas jendela Properties berisi nama form: Form1 adalah nama object dan System.Windows.Forms.Form jenis objek.

Monday, February 15, 2016

Memahami Lingkungan (IDE) Visual Studio 2015

Saat pertama menjalankan Visual Studio 2015, anda akan mendapati IDE berisi sejumlah windows (jendela), seperti Properties pada kanan-bawah, yang digunakan untuk melihat dan mengatur properti dari objek. IDE juga terdiri sejumlah tab, semisal Toolbox dan Data Source pada bagian kiri IDE. Cobalah: klik pada tab Toolbox untuk menampilkan jendela Toolbox (mengklik sebuah tab akan menanmpilkan jendela yang diasosiasikan).
Anda dapat menyesuaikan ukuran dan posisi jendela, bahkan anda dapat menyembunyikannya sesuai keinginan.
Unless specifically instructed to do so, don’t double-click anything in the Visual Studio 2015 design environment. Double-clicking most objects produces an entirely different result than single-clicking does. If you mistakenly double-click an object on a form (discussed shortly), a code window appears. At the top of the code window is a set of tabs: one for the form design and one for the code. Click the tab for the form design to hide the code window and return to the form.
Jendela Properties pada sebelah kanan mungkin adalah jendela paling penting dalam IDE, dan ini adalah yang paling sering anda gunakan. Jika resolusi display adalah 1024×768, mungkin hanya ada sedikit properti yang terlihat. Ini membuat sulit untuk melihat dan mengubah properti pada projek yang anda buat. Direkomendasikan agar anda menggunakan Visual Basic pada resolusi layar  1280×768 atau lebih untuk mendapatkan ruang kerja yang luas. Namun tetap perhatikan, end users mungkin menggunakan resolusi yang lebih rendah dari yang anda gunakan saat pengembangan aplikasi.

Interoperabilitas: Mengapa begitu sulit?

Hampir setiap orang sependapat bahwa interoperabilitas — menjadikan informasi kesehatan mengalir dengan lancar antara perangkat dan sistem IT yang terpisah — akan meningkatkan perawatan pasien dan menurunkan biaya. Kendatipun penggunaan teknologi dan gadget terkini, masih saja sulit terhubung untuk berbagi data kesehatan.
Salah satu tantangan interoperabilitas adalah bahwa peralatan medis yang berbeda dan pabrikan IT bidang kesehatan masing-masing memiliki teknologi antarmuka yang dipatenkan, sehingga tak ada cara untuk menghubungkan bagian-bagian yang terpisah. Tanpa antarmuka yang umum — sesuatu yang mirip kabel USB — rumah sakit terpaksa menghabiskan waktu dan uang untuk menata setiap teknologi dengan cara yang berbeda-beda.
Tambahan masalah bahwa tidak ada arsitektur menyeluruh untuk menciptakan interoperabilitas. “Di layanan kesehatan, kita tidak memiliki blueprint untuk menggabungkan bagian-bagian yang terpisah,” menurut McDermott.
Masalah lain adalah standardisasi yang kurang.  “Ada keengganan dalam komunitas IT untuk berbagi informasi guna pengembangan kapabilitas”. Kendala terbesar untuk interoperabilitas adalah menjadikan antara pembuat alat kesehatan dengan developer IT untuk saling bertukar pendapat dan informasi.

EHR vendors have also expressed frustration with the lack of interoperability, made more glaring with the shift to electronic health records. According to one study, 70% of physicians are spending less time with patients because of the demands of electronic record entry. The problem spurred athenahealth to launch a ‘Let Doctors Be Doctors’ campaign last October.
McDermott understands that frustration. “Hospitals and health systems don’t want to pay for things that don’t work together in a plug-and-play way, because it’s not good for patients,” she said. “There are absolute implications for patient safety, clinical care outcomes, clinician fatigue. We’re exhausting our workforce because they have to spend so much time troubleshooting the technology instead of having it function seamlessly in the background.”
The goal is to ensure that the architecture is vendor-neutral and supports real-time one-to-many communications, two-way data exchange, plug-and-play integration of devices and systems, the use of standards and the highest level of security, McDermott said.
“At the end of the day, we’re trying to make it easier and less expensive for devices to talk to each other, for devices to talk to EHRs and to other systems that support patient care and clinical decisionmaking, not to mention consumer access to information,” she said.
For Cerner, interoperability involves working with competitors and industry partners to achieve more “meaningful connectivity using available standards and creating new ones where there are gaps,” said Cerner VIce President of Interoperability Bob Robke. “Our ongoing innovation includes an open platform that strengthens scope and service along the continuum of care, making it easier and faster for developers to create apps that meet the needs of people and their healthcare providers,” he said.​
The federal government has also been involved in the press for greater health interoperability. Last October, the Office of the National Coordinator for Health Information Technology released its final roadmap on interoperability. Guiding it are three overarching themes: the need to move to a value-based healthcare system that enables consumers to access and share personal health data; the need to eliminate obstacles, whether intentional or inadvertent, to data sharing across organizational boundaries; and the need for federally recognized interoperability standards.
And on Jan. 26, the Food and Drug Administration released draft guidance on design considerations for manufacturers of  interoperable medical devices. Testing of devices should focus on the risks associated with interoperability, the potential for misuse and likely scenarios of events that could compromise patient safety.
In addition, the Senate’s Health, education, Labor & Pensions Committee last month unveiled legislation aimed at enhancing overall use and development of health IT. Among its proposals is the creation of a “trusted exchange network” for information sharing across health systems, EHR vendors and consumers. The bill would also create a set of “standardized data elements,” so that information could be easily entered and shared in patient registries.
Such initiatives notwithstanding, moving interoperability forward is a slow process and will take a concerted effort by the provider community, EHR vendors and devicemakers working together to tackle the obstacles. CMI hopes to provide that space. “You really need a place for all parties to say we should work with this architecture within the platform it creates, and everyone has access to the data in that platform and we can all compete on top of that,” McDermott said.

Sunday, February 14, 2016

Membuat Project Baru pada Lingkungan Visual Studio 2015

Saat pertama menjalankan Visual Studio 2015, akan terlihat tab Start Page pada IDE, seperti gambar berikut.

Your Start page might look a little different than the one shown in Figure  —depending on what version of Visual Studio you are using.
Anda dapat membuka project yang telah dibuat sebelumnya atau membuat project baru pada tampilan awal Start Page tersebut.
Pada artikel ini, anda akan membuat sebuah aplikasi Windows baru, silakan pilih File, New Project untuk menampilkan kotak dialog New Project seperti gambar berikut.

Kotak dialog New Project digunakan untuk menentukan type project Visual Basic yang akan dibuat. (Anda dapat membuat bermacam jenis projects dengan Visual Basic, dengan bahasa lain yang didukung .NET Framework.) Jika anda menggunkan Visual Studio versi penuh, akan ada banyak pilihan yang tersedia.
Buatlah sebuah Windows Forms Application yang baru dengan ikuti langkah-langkah berikut:
1. Klik Windows Desktop dalam tree di bagian kiri.
2. Klik item Windows Forms Application untuk memilihnya.
3. Pada bagian bawah kotak dialog New Project ada kotak teks Name. Ini digunakan untuk menentukan nama project yang akan dibuat. Silakan beri nama Picture Viewer dalam kotak teks Name.
4. Klik OK untuk membuat project.
Always set the Name text box to something meaningful before creating a project; otherwise, you’ll have more work to do later if you want to move or rename the project.
Ketika Visual Basic membuat sebuah project Windows Forms Application yang baru, otomatis menambahkan sebuah form (window abu-abu kosong) untuk memulai membangun interface pada aplikasi Anda, seperti gambar berikut.

Lingkungan Visual Studio 2015 anda mungkin terlihat berbeda dibanding tampilan pada artikel ini, tergantung edisi Visual Studio 2015 yang Anda gunakan, karena beberapa faktor, seperti resolusi monitor. Jika window seperti gambar di atas tidak tampil dalam IDE anda, gunakan menu View untuk menampilkannya.
To create a program that can be run on another computer, you start by creating a project and then compiling the project into a component such as an executable (a program a user can run) or a DLL (a component that can be used by other programs and components). The compilation process is discussed in detail later. The important thing to note at this time is that when you hear someone refer to creating or writing a program , just as you’re creating the Picture Viewer program now, that person is referring to the completion of all steps up to and including compiling the project to a distributable file.

Visual Basic 2015 – Visual Studio 2015

Sebelum memulai, sebaiknya anda harus familier dengan hal-hal berikut ini:
  • Distributable component: Hasil akhir, sebuah project yang sudah ter’kompilasi’. Dapat disebarluaskan ke orang lain atau ke komputer lain tanpa memerlukan aplilasi Visual Basic 2015 (aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah program .NET) namun masih memerlukan .NET runtime. Distributable component juga sering disebut program.
  • Project: Sekumpulan files yang dapat dikompilasi untuk membentuk distributable component(program). Ada beberapa jenis project, dan aplikasi yang rumit bisa jadi terdiri dari beberapa projects.
  • Solution: Koleksi project dan file yang membentuk sebuah applikasi.
In the past, Visual Basic was an autonomous language. This has changed. Now, Visual Basic is partof a larger entity known as the.NET Framework. The .NET Framework encompasses all the .NET technology, including Visual Studio .NET (the suite of development tools) and the common language runtime (CLR), which is the set of files that make up the core of all .NET applications. You’ll learnabout these items in more detail as you progress through this book. For now, realize that VisualBasic is one of many languages that exist within the Visual Studio family. Many other languages, such as C#, are also .NET languages, make use of the CLR, and are developed within Visual Studio.
Visual Studio 2015 adalah sebuah development environment yang komplit,  disebut sebagai IDE (singkatan integrated development environment). Visual Studio 2015 mendukung pengembangan software menggunakan beberapa bahasa pemrograman yang berbeda,Visual Basic adalah yang paling populer. IDE Visual Studio itu bukan hanya Visual Basic, namun bahasa yang akan kita gunakan dalam Visual Studio 2015 adalah Visual Basic. Untuk bekerja menggunakan Visual Basic, yang pertama silakan anda mulai jalankan Visual Studio 2015 IDE.